MASA KKN STIBA SELAMA MENETAP DI DESA MANIMBAHOI
Pada bulan februari ada 5 KKN STIBA di tugaskan ke dusun Pattiro desa manimbahoi kecamatan Parigi yang bernama Mahyudin Ali,Rahmat Hidayat Assegaf,Angga,Andika,dan Abdullah mereka ditugaskan untuk melanjutkan KKN nya untuk membantu guru TK TPA mengajar.
Satu Minggu kemudian KKN STIBA ini bertugas tapi masih belum pergi mengajar dan pas kami kenal dengan KKN STIBA saat di kampung ada yang meninggal disitu kami mulai mengenal dengan KKN STIBA tapi kita hanya tau hanya 2 orang saja yaitu kak Rahmat yang disebut dengan kak sultan sama kak Ali yang dimana disitu kita masih canggung dan memiliki rasa malu- malu untuk bergabung
Yang awalnya kami menganggap KKN STIBA itu tidak seasik KKN STIBA sebelumnya tapi nyatanya dia juga seru awalnya kami akrab yaitu saat kami pergi sholat ashar karna KKN STIBA sedang mengajar anak-anak TK TPA mengaji dan disitulah kami mulai akrab saking akrabnya sampai-sampai kami sering bermalam di masjid dan di posko KKN STIBA
kenapa kami sebut kak Rahmat dan kak Angga sebagai kak sultan karna dia memiliki iPhone karna di kampung kami dulu sangat langkah mendengar kata iPhone yang di mana kak Angga kalau tidak salah hpnya IP XR dan kak Rahmat IP 12
Beriringnya waktu kami sering cerita,bertanya tentang Islam dan bercanda bersama tidak dirasa sudah memasuki bulan Ramadhan yang dimana saya sering ikut ke kak Ali pergi tarawih di masjid lengkese dan kami menjadi MC nya. Kami ingat saat itu kami menyebut nama kak Ali saat MC tarawih dengan sebutan ustadz Mahyudin Ali tapi saat dia naik ceramah dia tidak mau di bilang ustadz padahal bagus untuk dibilang ustadz. Tapi sekarang sudah dipanggil ustadz di Cirebon kalau tidak salah
Kak Andika biasa disebut dengan panggilan mas.Mas disini orang Jawa jadi kurang tau dengan bahasa kami setiap kami bicara Makassar pasti dia bertanya apa artinya dimana saat itu kami juga kurang lincah dengan bahasa Indonesia baku. Mas menurut sudut pandang kami lebih suka bersama kak Ali
Sedangkan kak Abdullah kami jarang interaksi dengan dia tapi dia juga asik, sayangnya kami hanya kurang interaksi dengan kak Abdullah karna dia memang kelihatan kurang interaksi
Kami sering jalan subuh bareng, pergi ke bukit bareng sampai-sampai kita camp di bukit dekat rumah dan disana sangat seru menurut kami apa lagi disana ada IP 12 dari kak sultan
Saat KKN STIBA ini sudah ingin pulang kami disini sudah merasakan keseruan kedekatan sampai-sampai kami mengantarkan dia turun ke kampus bersama teman-teman. Dan disitu kami sudah tau bagaimana keadaan di kampus STIBA karna KKN STIBA membawa kita tur ke kampusnya, setelah itu kami tur ke kampusnya akhirnya kak Angga membawa kami ke rumah om/tantenya untuk disana buka puasa dan disana ada WiFi gratis nya
Setelah itu kami pulang tapi kita singgah dulu ke rumah kak sultan untuk menyimpan barang-barangnya yang dia bawa yang dimana rumahnya Masya Allah ada AC nya dan disaat kami berpisah disitu kami merasakan kehilangan sosok keluarga yang seru yang kurang lebih 2 bulan menetap di desa kami kami sangat senang apabila ada KKN STIBA di kampung kami karna banyak anak-anak yang rajin ke masjid jalan-jalan mendaki seru seruan dan banyak lagi yang dilakukan
Mungkin ini saja yang bisa saya sampaikan, sebenarnya masih banyak lagi tapi capekmi tanganku ketik dan satu pesan lagi kalau kurang koutanya KKN STIBA di kampus ta tanyaki dosennya bilang jangan mi di tinggi moncong Iyya di Parigi mo sekian wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh
Komentar
Posting Komentar